Rencananya kegiatan ini akan diselenggarakan pada Hari Selasa, tanggal 30 Juni 2020, pukul 09.00-12.00 WIB secara virtual dengan konsep webinar dan diikuti oleh sekitar 1.000 orang yang berasal dari organisasi dan perorangan yang peduli dengan pembangunan keluarga.
Milatul Ulfa, panitia dari Perhimpunan Penggiat Keluarga, menyebutkan acara ini akan menghadirkan tokoh nasional sebagai narasumber seperti Sandiaga Salahuddin Uno (founder OK OCE, Relawan Siaga, pendiri Bank Infaq dan pengusaha), Guru Besar IPB Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si, Guru Besar UNPAD Bidang Hukum Prof. H. Atip Latipulhayat, S.H, LL.M, Ph.D, Ketua Majelis Syuro PUI (Persatuan Umat Islam) Dr. H. Ahmad Heryawan, LC, M.Si.
Lalu ada aktifis yang juga Ketua Gerakan Indonesia Beradab (GIB) serta dosen Fakultas Psikologi UGM Dr. Bagus Riyono, tokoh muda millenial yang menjadi CEO Indonesia Medika dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed serta akan dipandu oleh Founder Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (PAHAM) Feizal Syahmenan, S.H, M.H.
Milatul mengatakan, dialog nasional ini mengusung tema ketahanan keluarga. Karena, jelas dia, keluarga adalah unit sosial terkecil yang menjadi pilar ketahanan nasional, sehingga perlu melindungi keluarga dari berbagai ancaman yang secara tidak langsung akan melemahkan ketahanan nasional.
"Ketahanan keluarga menjadi cermin atau indikator keberhasilan pembangunan, karenanya penting menempatkan keluarga sebagai basis kebijakan publik," kata Milatul Ulfa dalam keterangannya diterima Keluargapedia/ Parentnial (jaringan Nasional News), Senin (22/6/2020).
Milatul menambahkan, pandemic covid-19 memang menjadi tantangan dan ancaman bagi Keluarga Indonesia. Tetapi, tegas dia, ada ancaman yang lain yang perlu dihadapi, yaitu dari pihak-pihak yang ingin mengubah struktur keluarga alami (natural family).
"Masyarakat Indonesia memiliki sruktur natural family yang hirarkis dengan relasi yang harmoni, dengan landasan filosofis dan yuridis yang kuat dan kokoh. Tetapi kini dinegasikan dan dilabeli diskriminatif, menjadi sumber kekerasan terhadap perempuan, dan dianggap tidak memenuhi prinsip kesetaraan gender," imbuhnya.
Dalam dalog nasional ini dibahas berbagai hal yang merupakan upaya membangun kesadaran akan pentingnya optimalisasi sumberdaya untuk meningkatkan ketahanan dan perlindungan keluarga dari berbagai ancaman, serta mencegah meluasnya kerentanan dan potensi krisis keluarga akibat pandemic covid-19.
Melalui dialog nasional ini diharapkan muncul berbagai solusi kebijakan dan program ketahanan ekonomi, ketahanan sosial, dan ketahanan psikologis keluarga, serta kemampuan berjejaring menghimpun kekuatan dan bersinergi dalam gerakan peningkatan ketahanan keluarga Indonesia.
Tema Sesi 1 mengenai Perlindungan Keluarga Indonesia yang disampaikan oleh tiga orang pembicara.
Pertama, Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si. Prof.Euis membahas tentang aspek filosofis dan yuridis Keluarga Indonesia terkait dengan adanya ancaman agenda pengubahan Keluarga Indonesia. Penting untuk melindungi keluarga Indonesia dengan membangun kesadaran tentang hal ini.
Yang kedua, Prof. Atif Latifulhaya berbicara dari aspek hukum mengenai pentingnya melindungi keluarga dengan mempertahankan dan memperkuat kebijakan hukum yang Pro-Keluarga.
Penting untuk mempertahankan UU Perkawinan tahun 1974 serta mengikuti pro-kontra RUU yang saat ini menjadi Prolegnas 2020, yaitu RUU Ketahanan Keluarga dan ancaman ideologis dibalik RUU P-KS bagi keluarga Indonesia.
Adapun pembicara ketiga, Dr. Bagus Riyono membahas keluarga sebagai Lokus Pembangunan Manusia Berintegritas dan Benteng Peradaban Bangsa.
Dilanjutkan oleh tiga orang pembicara pada sesi 2, dengan tema utama mengenai Pencegahan Kerentanan Keluarga Akibat Pandemic Covid-19.
Sementara Sandiaga Salahuddin Uno, akan membahas aspek ekonomi yaitu mengenai Konsep, Tantangan, dan Best Practice Program ekonomi untuk Kesejahteraan Keluarga Indonesia.
Selanjutnya, dr Gamal Albinsaid berbicara mengenai Konsep, Tantangan, dan Best Practice layanan kesehatan bagi Keluarga Indonesia.
Sedangkan narasumber selanjutnya adalah kang Ahmad Heriawan (Aher), mengenai Titik Kritis dan Strategi Pendidikan untuk Bangun Generasi Berkualitas.
Dialog Nasional Ketahanan dan Perlindungan Keluarga ini terselenggara atas inisiasi Perhimpunan Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia bekerjasam dengan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional), PUI (Persatuan Umat Islam), dan GIB (Gerakan Indonesia Beradab).
Contact Person
Milatul Ulfa 085221138651
Winny 081991190120