Anak yang tidak disapa dengan ungkapan kasih sayang sebelum memerintahkan atau melarangnya sesuatu bisa dipastikan bahwa ia akan susah menerima perintah itu bahkan cendrung mengabaikannya.
Pixabay Cherylholt/ |
Dalam Al Qur'an kita menjumpai beberapa dialog yang diawali dengan ungkapan rasa sayang sebelum masuk kepada perintah dan larang. Seperti saat Luqman menasehati anaknya.
Luqman menyapa anaknya dengan ungkapan yang menarik perhatian sekaligus menyentuh hati, yaitu Yaa Bunayya, Wahai Annakku.
Ungkapan Yaa Bunayya adalah merupakan ungkapan yang penuh dengan cinta dan ketulusan sebagaimana ungkapan Yaa Abaty terhadap anak kepada bapaknya yang bisa kita temukan di dalam Al-Qur'an pada surah Yusuf surah ke 12 ayat ke 4
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ *يَٰٓأَبَتِ* إِنِّى رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِى سَٰجِدِينَ
"Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku".
Mendengar laporan mimpi Yusuf kepada bapaknya maka iapun membalasnya dengan ungkapan cinta yang sama.
قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَىٰ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا ۖ إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ
"Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia".
Ketika ungkapan kasih sayang sudah meluluhkan hati anak maka perintah maupun larangan akan mudah untuk ia terima.
Maka Lukman ketika menasehati anaknya ia mulai dengan kata sapaan
يَٰبُنَىَّ
Wahai Anakku, lalu masuk kepada kata perintah
لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Janganlah mensyerikatkan Allah, karena kemusyrikan itu kezaliman yang besar.
Begitupun saat Luqman memerintahkan anaknya untuk sholat ia terlebih dahulu menyapanya dengan sapaan cinta barulah kemudian memerintakannya untuk melaksanakannya.
يَٰبُنَىَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأْمُرْ بِٱلْمَعْرُوفِ وَٱنْهَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ
"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)".
Sapalah anakmu dengan cinta, niscaya ia akan membalasnya dengan cinta yang lebih besar. Wallahu A'alam
NASER MUHAMMAD