SAHABAT, sekarang kita ngomongin gawai ya, alias gadget.
Menurut Rahma Sugiharti dosen FISIP Universitas Airlangga dalam opininya di Republika (5/3/18) saat ini pengguna gawai di Indonesia diperkirakan telah mencapai 132,7 juta jiwa.
Namun hal yang memprihatinkan adalah, tidak semua pengguna gawai saat ini adalah orang dewasa, anak-anak pun tidak sedikit yang kecanduan.
Tidak sedikit anak-anak yang terkategori keranjingan dalam penggunaan gawai. Ia menyebutkan sebagian besar mereka ditengarai menggunakan gawai dari dua sampai empat jam lamanya per hari.
Mungkin di antara sahabat ada yang setiap hari mesti bersitegang dengan anak gara-gara ‘rebutan’ hape.
Jika tidak tegas, maka setiap kesempatan, anak pasti mencari gawai. Memang menenangkan bagi sebagian orang tua karena anak menjadi tidak banyak bergerak. Tetapi jelas itu tidak baik bagi tumbuh kembang buah hati.
Di sini orangtua memiliki tantangan tersendiri.
Lantas bagaimana solusinya?
Rahma Sugihartati menutup tulisannya dengan sebuah rekomendasi.
“Mencegah agar anak-anak tidak terus keranjingan dengan gawai miliknya, niscaya akan dapa dilakukan jika anak menemukan tawaran altenatif kgiatan yang sama mengasyikannya, tapi memiliki muatan edukatif yang penting.”
Tentu saja ini mesti digali dengan melihat apa kegemaran anak pada sisi gerak, tema obrolan atau pun yang lain, sehingga anak bisa teralihkan fokusnya dari bermain gawai.
Memang tidak mudah, tapi bisa diupayakan. Atau, coba bermain berpikir dengan anak.
Seperti apa?
Setiap kali anak meminta gawai coba sempatkan bertanya kepada anak yang membuatnya mesti berlatih berpikir.
Misalnya, “Buat apa main hape?” Misalnya anak menjawab, “Main game.”
“Kalau main game terus nanti bisa apa? Atau kalau besar bisa jadi apa?”
Pertanyaan itu sedikit akan membuat anak terhenti dari fokus bermain, karena ia mesti mencari jawaban. Dan, nurani anak biasanya paham, bahwa banyak bermain tidak bagus.
Meskipun orang tua mesti siap, sebagian anak akan menolak dengan memberontak. Tetapi jangan baper lalu emosi, berusaha tetap tenang dan berdialoglah dengan mereka, sembari memasukkan nasihat-nasihat penting.
Bahaya jika anak dalam sehari lebih dari 2 jam bermain hape
Bisa juga menggunakan cara klise, seperti melarang atau menyembunyikan hape. Tapi langkah itu tidak menumbuhkan kesadaran apa-apa, justru membuat anak bisa salah paham dan membenci orangtuanya.
Jadi, cobalah berdialog dengan mereka. Malah kalau bisa, buatlah komunitas orangtua yang sama-sama mengajak bagaimana anak tidak kecanduan gawai. Ini bahkan bisa dibicarakan dengan sekolah, sehingga rumah, lingkungan dan sekolah bisa seirama mencegah anak kecanduan gawai.
Semoga buah hati kita semua, kelak bisa bijak dalam menggunakan gawai dan perkembangan teknologi masa depan untuk maslahat diri, agama, bangsa dan negara. Aamiin. Allahu a’lam.*
IMAM NAWAWI
Home
Anak
Internet
Anak Kecanduan Gadget Semakin Menggila, Ketahui Solusinya dan Terapkan Tanpa Menunda
Trending Now
-
ARTIS terkenal Nagita Slavina dikabarkan marah saat dipanggil oleh suaminya, Raffi Ahmad, dengan sebutan yang tidak biasanya. Jika bias...
-
Foto: Pixabay PUTUS asa itu biasa. Yang luar biasa adalah ketika kamu mampu bangkit dari keterpurukan. Lalu kembali melawan rasa ketida...
-
WALAUPUN insiden ini langka terjadi, namun tetap perlu kewaspadaan yang ekstra. Khususnya mengetahui langkah pertama yang harus dilakukan d...
-
BERHUTANG seakan sesuatu yang tidak aneh lagi bagi beberapa orang. Namun jika sejak remaja sudah dibiasakan untuk berutang, maka itu akan m...
-
SEBUAH studi ilmiah yang dilakukan Emory University, Amerika Serikat, belum lama ini menemukan bahwa peran ayah dalam pengasuhan meningkat...