Namun, boleh jadi mereka menjadi pengguna tanpa filter dari orangtuanya. Anak-anak yang masih belia dengan cepat menjadi pengguna intens internet, termasuk menonton video online.
Ilustrasi: anak-anak sedang mengakses internet (source: Pixabay) |
Meskipun banyak video yang sesuai dengan usia mereka namun lebih banyak lagi video-video lain yang menggunakan metode curang yang sangat tidak pantas untuk menangguk untung dari penikmat-penikmat muda.
Anak-anak kita belum mampu untuk menangkal semua menu-menu tercalar yang ditawarkan di sana dan mereka yang mudah menerima apa saja tanpa bisa memilih dan memilah pastilah kerusakan besarlah yang menjadi dampaknya.
Video-video tersebut sering menampilkan sesuatu yang benar-benar diminati anak-anak —mainan, permainan, dan/atau karakter-karakter populer yang mereka tahu. Karakter-karakter yang ditawarkan pun acapkali menegasi adab.
Jika seorang anak telah menjadi penggemar karakter-karakter itu, atau bahkan memiliki beberapa mainan yang ditampilkan dalam video tersebut, maka kerusakan yang timbulkannya akan lebih kuat lagi.
Internet memang sangat dibutuhkan pada masa ini. Meski begitu, pesan-pesan tidak pantas dan tidak aman yang mereka sampaikan kepada anak-anak memiliki implikasi mencemaskan.
Menyadari dan mengambil beberapa langkah penting bisa membantu meminimalkan pengalaman-pengalaman ini dalam keluarga maka diharapkan adalah langkah nyata yang dilakukan oleh orangtua untuk dapat membentengi anak-anaknya.
Karena itulah penting bagi para orang tua untuk menggunakan berbagai strategi dalam melindungi keluarga mereka. Lima langkah yang bisa ditempuh orang tua saat ini adalah:
1. Jangan Gaptek
Untuk mengimbangi anak, orangtua diharapkan untuk tidak gaptek apalagi masa bodoh, tidak tahu dan tidak mau tahu terhadap dunia teknologi yang demikian canggihnya.
Dengan mengetahui cara dan struktur kerjanya orang tua dapat melakukan beberapa hal untuk membentenginya antara lain melaporkan dan memblokir apa saja yang tidak patut, menginstal pemblokir iklan-iklan yang tidak pantas, mengaktifkan mode terbatas, atau dapat menggunakan daftar putar video personal persis seperti daftar putar musik.
2. Tontonlah Bersama Mereka
Beri pengawasan saat anak menonton atau menggunakan internet, awasi akses-akses yang bisa mengarahkan anak kepada konten-konten yang tidak pantas dan membahayakan.
3. Batasi Pemakaian Internet
Dengan membatasi anak mengakses internet diharapkan dapat meminimalisir ketergantungan mereka dalam penggunaan internet secara berlebihan karena lebih dari 300 jam konten diunggah di YouTube setiap menit, yang menjadikan masalah ini sulit ditangani apalagi oleh anak-anak.
4. Sosialisasikan Efek Negatifnya Pada Anak
Karena dunia online adalah merupakan sebuah inovasi yang konstan maka perlu bagi orangtua untuk mensosialisakikan kepada anak agar memahami dampak negatifnya.
Sebab tidak dapat dipungkiri bahwa dunia online juga bisa menjadi bagian positif kehidupan jika kita mengamati perubahan-perubahan yang terjadi, memahami efeknya pada pengguna dan menangani kekhawatiran orangtua terhadapnya.
5. Pilihkan Anak Tontonan Yang Mendidik
Langkah ini perlu dilakukan orangtua, mengingat anak anak belum banyak dan masih perlu bimbingan terhadap apa yang harus menjadi pilihan-pilihannya.
Lima langkah sederhana di atas sangat diharapkan bisa menjadi langkah awal orangtua untuk menangani derasnya alur teknologi online yang kian menjamur. Karena internet itu bagaikan pedang, ia sangat bergantung kepada siapa tuannya.
NASER MUHAMMAD