Tidak percaya? Ahad malam (14/5/2017), AQM bersama dengan sejumlah kolega berkunjung ke Solo, Jawa Tengah.
Putra pejuang kemerdekaan Indonesia, Kahar Mudzakkar, ini berkenan menghadiri wisuda santri tahfidzul Quran anaknya di pesantren Isy Qarimah.
Muhammad Fathun, putra Aziz, diwisuda sebagai hafiz 30 juz, qiraah bersanad. Sebelum menghadiri acara itu, Aziz singgah di salah satu warung nasi liwet pinggir jalan milik warga.
Di warung lesehan itu, mereka duduk bersila di atas lantai beralaskan tikar anyaman plastik. Aziz duduk tepat di pojok bersama istrinya, Sabriati atau kerapa disapan Ummi Ati.
Aziz dan istri makan berdampingan. Nyaris berhadapan. Sesekali, Ummi Ati menyendok sesuatu dari bungkusan nasinya dan ditambahkan ke nasi Aziz.
Kerupuk udang yang sudah dibuka, selalu Ati sodorkan setiap kali Aziz menghabiskan yang di piringnya. Atau, Ati begitu sibuk menawarkan tambahan lauk atau sambel untuk suaminya itu.
Sesekali mereka terlihat mengobrol sembari senyam-senyum. Apa yang diperlihatkan kedua figur ummat ini menjadi gambaran keharmonisan dan romantisme dalam keluarga Islam tidak banyak bergantung pada bentuk materi apa yang dimiliki.
"Yang menentukan adalah bagaimana Anda mensyukuri segala nikmat yang sudah Allah berikan," tegas Aziz Qahhar. (FAJAR ONLINE)